Be D'Teacher of D'World
Belajar di Masa Muda bagaikan Mengukir Kata pada Batu yang Keras....
***
Belajar di Masa Tua bagaikan Menulis di atas Air...

Minggu, 15 Januari 2012

Siapa sih yang berhak disebut HAJI MABRUR ???

images5767

Assalamu’alaikum….

Jama’ah yang diridhoi Allah SWT…

Pada kesempatan yang indah ini saya akan membagikan ilmu saya tentang “Siapa saja yang berhak disebut Haji Mabrur ??”

Postingan ini bermula dari perenungan saya yang dewasa ini menurut saya Niat karena Allah ketika berangkat Haji itu sudah mulai luntur. Banyak orang yang berangkat haji hanya untuk menambah gelar di namanya, hanya karena gengsi, bahkan saya pernah tahu seseorang yang pulang dari ibadah haji harus dipanggil Pak Haji atau Abah dan sejenisnya.

Sedikit cerita nyata dari saya :

Suatu hari ketika Bapak A beserta sang istri tercinta tiba di kediamannya, yang mana beliau baru saja pulang dari menunaikan ibadah haji. Memang, beliau ini salah satu orang yang terhormat di desa itu. Beliau juga termasuk orang yang kaya dan dermawan. Namun, yang tidak kalah lagi sifat beliau yang amat sangat sombong dan suka pamer.

Diceritakan saat itu semua orang menjabat tangani beliau, berpelukan, cipika-cipiki layaknya orang yang kangen. Tiba-tiba terdengar teriakan seorang anak kecil, “Mama, Pak A sudah datang !!!!”. Maksud dari anak ini adalah memberi tahu ibunya bahwa Bapak A sudah datang. Namun, mendengar panggilan si anak itu untuk Bapak A, Bapak A langsung menegurnya dan marah-marah, “Hei anak kecil, kamu itu tidak tahu atau tidak ngerti sih ??!! Aku itu baru pulang dari haji, jadi kamu harus panggil aku ‘ Pak Haji ’ atau ’ Abah ‘……… Ngerti kamu !!!??”

Okeh, untuk menanggapi kejadian seperti itu akhirnya saya tergugah untuk mempostingkan artikel ini, dengan harapan kembalinya niat karena Allah kepada orang-orang yang diqodar Allah bisa melksanakan ibadah haji, sehingga hajinya itu tidak sia-sia dan mendapatkan pahala disisi Allah SWT.

Sekarang tanpa basa-basi lagi, langsung saja kita simak uraian di bawah ini :

Saat ini banyak orang yang bingung tentang siapa yang disebut Haji Mabrur itu?? Tenang, gak usah bingung lagi ya !!! Jawaban pertanyaan itu ada di bawah ini………

Sebelumnya mari kita cermati beberapa Khadits di bawah ini…!!!

“Dari Jabir, Nabi SAW berkata, ‘Ambillah dariku (Nabi Muhammad SAW) tentang ibadah haji kalian, barangkali setelah tahun ini saya tidak melihat kalian.’ ” (HR : Al-Baihaqi)

“Barang siapa yang Haji karena Allah, kemudian dia tidak mengumpuli isterinya/melakukan hubungan suami isteri (dalam keadaaan Ikhrom) dan tidak melanggar (baik Larangan agama secara umum maupun Larangan dalam ibadah Haji), maka dia akan kembali seperti ketika dia dilahirkan oleh ibunya.” (HR : Al-Bukhori <Kitabul Haji>)

“Dan Khasan (seorang perowi Khadits) berkata, ‘Haji Mabrur itu kalau pulang dari haji, selalu ber-zuhud dalam urusan dunia (tidak Tamak) dan senang dalam urusan akhirot.’ ” (Fiqih As-Sunnah)

“Jabir RA berkata bahwa dia pernah bertanya pada Nabi SAW, ‘Apakah Mabrur nya Haji itu ??’ Kemudian Nabi SAW menjawab, ‘Memberi makan dan baik ucapannya.’ ” (HR : Al-Khakim)

 

Berdasarkan  beberapa Khadits di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa :

  1. Orang yang Haji nya Mabrur adalah ialah Orang yang Haji nya sesuai dengan tuntunan Rosululloh SAW Untitled1 
  2. Orang yang Haji nya Mabrur ialah Orang yang Haji nay tidak dicampuri dengan pelanggaran-pelanggaran, tidak dicampuri dengan dosa-dosa.
  3. Orang yang Haji nya Mabrur ialah Orang yang dalam Haji dan setelah pulang dari Haji selalu mempunyai jiwa senang menolong kepada yang berhak di tolong, hatinya longgar/lapang dada, mudah memaafkan, senang membantu, mempunyai jiwa dermawan.
  4. Orang yang Haji nya Mabrur ialah Orang yang akhlaq budi pekerti luhurnya meningkat, sopan santun atau andap asornya meningkat, tata kramanya meningkat, yang ditengarahi atau ditandai dengan ucapannya yang baikUntitled2 ucapan yang lemah lembutUntitled3.
  5. Orang yang Haji nya Mabrur ialah Orang yang setelah pulang dari Haji dalam urusan dunia tambah Zuhud,  tanbah Mutawarri’, tanbah hati-hati, Lebih menjaga tentang Khalal dan Kharom, Khaq dan Bathil, Sah dan tidak sah, Melanggar dan tidak melanggar sehingga urusan dunianya tidak mempengaruhi merusak akhirot atau ibadahnya. Selain itu dalam urusan ibadah atau akhirot juga lebih semangat, lebih nggedodor, lebih methithi, lebih menge-pol kan lagi daripada sebelum Haji.

So, bagi para Jama’ah yang sudah Haji supaya benar-benar selalu menjaga kemurnian Hajinya.

Demikian sedikit ilmu yang dapat saya bagikan.

Mudah-mudahan artikel ini bisa memberi manfaat dan barokah untuk kita semua….

Amiin…

Wassalamu’alaikum……..

My Signature

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar