Be D'Teacher of D'World
Belajar di Masa Muda bagaikan Mengukir Kata pada Batu yang Keras....
***
Belajar di Masa Tua bagaikan Menulis di atas Air...

Minggu, 11 Desember 2011

Awass !! Penyakit Saat Mencari Ilmu….

download1_thumbAssalamu’alaikum…..
Jama’ah yang dibarokahi Allah,… Pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya untuk menyampaikan sedikit ilmu saya ini, yang mana saya mendapatkannya dari salah satu ustadz saya ketika saya mengikuti pengajian rutin. Ini adalah uraian hal-hal yang menjadi kebiasaan buruk kita ketika mengaji dan juga solusi-solusinya (tidak harus dalam konteks mengaji, ini juga bisa diterapkan secara umum).
Begini ceritanya (sebenernya bukan cerita juga seh…Laughing out loud), setelah diamati, dievaluasi, dihayati, dan dipikirkan matang-matang, dari keadaan santri-santrinya waktu itu, Beliau menyimpulkan ada 5 “Ng-” yang harus diwaspadai oleh para pencari ilmu seperti kita ini. Pada ujung-ujungnya nanti, 5 “Ng-” ini akan membuat kita untuk tidak fokus dalam mengaji.

Tanpa basa-basi lagi, langsung saja mari kita hayati informasi yang secuplik ini :
Penyakit Orang Mencari Ilmu itu ada 5, di antaranya :
 
1. Ngobrol
Ini merupakan kebiasaan yang sulit untuk dihindari, terutama buat manusia-manusia yang di takdir kan untuk memiliki kepiawean dalam berbicara atau berkomunikasi tapi tidak bisa memanfaatkannya. Faktor lainnya adalah rasa kangen kepada sesama, sehingga ketika bertemu dengan teman kita (dalam hal ini ketika kita sedang mencari ilmu), hasrat untuk mengajak bicara satu sama lain tidak bisa ditundakan, akhirnya muncullah istilah “Ngobrol” ini.
Perlu diketahui juga, “Ngobrol” adalah kebiasaan buruk yang juga merugikan orang lain, karena yang dimaksud “Ngobrol” adalah Berbicara dengan orang lain tentang selain materi pengajian, tidak mungkin kalo bicara tanpa ada lawan bicaranya (Bahaya itu......)
Adapun solusinya :
a) Selalu mengambil posisi di depan atau dekat dengan guru atau ustadz.
b) Biasakan untuk tidak membicarakan hal-hal yang tidak penting selama pengajian.
c) Apabila ada teman yang mengajak kita “Ngobrol”, untuk sementara anggap dia itu Syaiton, maka sebagai orang iman kita harus kuat berperang melawan Syaiton, kalau perlu beri dia nasehat agar tidak “Ngobrol”.

2. Ngantuk
Biasanya ini masalah bagi manusia-manusia yang dilahirkan dengan hobby tidur (pawakan Nagantuk-an). Kalau sudah seperti ini memang sulit untuk dihilangkan, tapi tetap kita harus berusaha untuk menghilangkannya. Korban lainnya adalah para manusia yang aktif, dalam artian selama sehari itu punya banyak kegiatan, jadi ketika mengaji yang biasanya diadakan sore hari, maka yang tersisa hanyalah rasa capek dan kantuk yang amat sangat, sehingga tidak salah juga kalau orang baru datang terus langsung tidur, tapi ya salah juga seh. Meskipun begitu minimal kita mau berusaha untuk menghilangkan kebiasaan jelek itu.
Kita bisa mengurangi, misalnya dengan :
1) Ketika mengaji jangan mencari tempat untuk bersandaran, misal : dinding, tiang dsb.
2) Selalu bawa camilan yang tidak menggangu suasana pengajian, misal : permen.

3. Ngelamun
Ini juga bisa dikatakan berangan-angan, yaitu memikirkan secara mendalam hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan materi pengajian. Secara sekilas, terlihat seperti orang yang serius dalam menyimak dan memperhatikan materi pengiajian, tapi di sisi lain dia memikirkan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan materi pengajian.
Adapun solusinya :
a) Mungkin kita bisa membiasakan diri untuk mencatat hal-hal penting dalam pengajian.
b) Membawa materi pengajian.
c) Fokuskan pikiran pada materi pengajian.

4. Ngoceh
Dalam hal ini berarti celometan/saur manuk. Ini juga merupakan perilaku yang tidak terpuji dan tidak sopan, karena memotong pembicaraan guru. Biasanya ini dialami oleh orang-orang yang talkative, yang mudah menceploskan omongan.
Adapun solusinya, kembali pada pribadi masing-masing, karena ini merupakan kebiasaan yang jelek yang harus ditinggalkan.
5. Nggremeng
Hal ini juga dapat disebut menggurutu terhadap penyampaiaan seorang guru, mungkin karena penyampaiannya sulit diterima atau dimengerti, atau mungkin karena masalah pribadi. Ini juga termasuk perilaku tercela dan seharusnya tidak dimiliki oleh seorang murid, karena ketika kita menggurutu maka secara tidak langsung sedikit demi sedikit kita akan membenci guru tersebut, dan kemudian akan mengakibatkan kita tidak suka dengan guru tersebut juga pada materi pengajiannya.
Adapun solusinya, mungkin kita bisa menanamkan kesadaran dalam diri kita bahwa kita sangat membutuhkan ilmu itu, dan kita harus bisa mengambil manfaatnya saja, kalau pun toh Sang Guru kurang mahir dalam menyampaikan, jangan anggap itu sebagai masalah besar.

Demikian sedikit ilmu yang dapat saya sampaikan…
Mudah-mudahan bisa memberi manfaat dan barokah untuk kita semua…
Amiin…
Wassalamu’alaikum…..My Signature

Artikel yang berkaitan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar